Dominasi Industri Baterai Global oleh China: Investasi Besar dan Dampaknya bagi Indonesia

![]() |
Industri Baterai Global oleh China |
Jakarta, 24 Mei 2025 – China semakin mengukuhkan dominasinya dalam industri baterai global melalui investasi besar-besaran dan ekspansi strategis. Perusahaan-perusahaan seperti Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) dan Huayou telah memperluas operasinya secara signifikan, termasuk di Indonesia, yang memiliki cadangan nikel terbesar di dunia.
Menurut laporan dari CNBC Indonesia, CATL telah menginvestasikan sekitar US$420 juta (sekitar Rp6,52 triliun) di Indonesia melalui anak perusahaannya, Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co Ltd (CBL). Investasi ini mencakup pengembangan proyek baterai kendaraan listrik terintegrasi dari hulu ke hilir, bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan Indonesia seperti PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) dan Indonesia Battery Corporation (IBC).
Direktur Utama IBC, Toto Nugroho, menyatakan bahwa sekitar 40–45 persen bahan baku baterai kendaraan listrik di dunia berasal dari Indonesia. Namun, sebagian besar bahan baku tersebut masih diolah di China sebelum didistribusikan secara global.
"Secara garis besar, itu kemungkinan hampir 40–45 persen kendaraan EV, mobil EV yang ada di dunia, asal (bahan baku) baterainya sebenarnya dari Indonesia," ujar Toto dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XII DPR RI.
Meskipun memiliki sumber daya alam yang melimpah, Indonesia menghadapi tantangan dalam mengembangkan industri baterai domestik. Persaingan dengan produsen mapan seperti China, keterbatasan tenaga kerja terampil, dan kebutuhan investasi besar menjadi hambatan utama .
Namun, investasi dari perusahaan-perusahaan China seperti Huayou menunjukkan potensi pertumbuhan industri baterai di Indonesia. Huayou berkomitmen membangun ekosistem industri baterai terintegrasi di Indonesia, yang diperkirakan akan menciptakan ribuan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan industri hilir di sektor energi baru dan terbarukan.
Dengan dukungan investasi asing dan upaya pemerintah untuk memperkuat industri baterai domestik, Indonesia memiliki peluang untuk menjadi pemain kunci dalam rantai pasok global baterai kendaraan listrik. Namun, diperlukan strategi yang tepat dan kolaborasi antara sektor publik dan swasta untuk mewujudkan potensi tersebut.
Posting Komentar
Posting Komentar