Geger! Indonesia Jadi Nomor 1 Dunia, Warganet RI Disebut Paling Kecanduan Ini!

Author
Published Mei 24, 2025
Geger! Indonesia Jadi Nomor 1 Dunia, Warganet RI Disebut Paling Kecanduan Ini!

Indonesia Jadi Nomor 1 Dunia kecanduan Internet
Indonesia Jadi Nomor 1 Dunia kecanduan Internet

Jakarta, Rakyat jelata -- Indonesia kembali jadi sorotan dunia, tapi bukan karena prestasi olahraga atau inovasi teknologi. Kali ini, peringkat satu dunia yang diraih Indonesia justru membuat banyak pihak geleng-geleng kepala. 

Berdasarkan laporan terbaru Datareportal, warga Indonesia dinobatkan sebagai pengguna internet paling ‘kecanduan’ di seluruh dunia!

Temuan ini bukan sekadar statistik kosong. Laporan tersebut mengungkap bahwa rata-rata orang Indonesia menghabiskan lebih dari 7 jam setiap hari di dunia maya. 

Ini artinya, separuh hari warga RI dihabiskan untuk berselancar di internet—lebih lama dibanding negara manapun di dunia, bahkan mengalahkan Brazil dan Filipina yang sebelumnya mendominasi.

7 Jam Sehari Hanya untuk Online, RI Pecahkan Rekor Dunia

Dalam laporan bertajuk "Digital 2024: April Global Statshot Report", Datareportal mengungkap bahwa rata-rata orang Indonesia menghabiskan 7 jam 42 menit per hari untuk online. 

Angka ini menempatkan Indonesia di posisi puncak secara global, melampaui rata-rata dunia yang berada di kisaran 6 jam 40 menit.

Hal ini tentu menjadi alarm bagi berbagai pihak, terutama pemerintah, psikolog, dan pengamat media digital. Ketergantungan terhadap dunia maya tak hanya berdampak pada kesehatan fisik dan mental, tetapi juga mulai menggeser pola interaksi sosial serta produktivitas masyarakat.

Media Sosial Jadi Biang Keladi

Salah satu penyebab utama dari kecanduan digital ini adalah media sosial. Warga RI tercatat menghabiskan lebih dari 3 jam sehari hanya untuk membuka platform-platform seperti TikTok, Instagram, dan YouTube. 

Jumlah ini jauh di atas rata-rata global dan menunjukkan betapa kuatnya daya tarik media sosial terhadap masyarakat Indonesia.

Tak hanya itu, Indonesia juga menjadi pasar subur bagi platform digital karena memiliki jumlah pengguna aktif media sosial yang terus bertumbuh. 

Per April 2024, lebih dari 70% populasi Indonesia aktif di media sosial, dengan mayoritas pengguna berasal dari kelompok usia muda.

Peringkat Global Lainnya: RI Unggul di Semua Lini Digital

Selain menjadi juara dalam hal durasi penggunaan internet, Indonesia juga mencatatkan peringkat tinggi dalam berbagai indikator digital lainnya. Misalnya, dalam hal waktu yang dihabiskan untuk menonton video streaming, Indonesia masuk 5 besar dunia. 

Penggunaan aplikasi berbasis mobile pun terus meroket, dengan rata-rata orang Indonesia menginstal lebih dari 80 aplikasi di ponsel mereka.

Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia bukan hanya konsumen pasif, tetapi juga pasar digital yang sangat aktif dan atraktif bagi para pengembang aplikasi serta pelaku bisnis digital.

Kecanduan atau Kebutuhan?

Namun, muncul pertanyaan besar: apakah fenomena ini murni kecanduan, atau bagian dari kebutuhan hidup modern? Di era pasca-pandemi, banyak aktivitas penting seperti bekerja, belajar, dan belanja memang berpindah ke ranah digital. 

Artinya, tidak semua penggunaan internet yang tinggi bersifat negatif.

Namun, para ahli mengingatkan pentingnya keseimbangan. “Selama tidak menimbulkan gangguan dalam kehidupan sosial, pekerjaan, dan kesehatan, maka penggunaan internet bisa dianggap wajar,” ujar seorang psikolog klinis yang dikutip dalam laporan tersebut.

Pemerintah Diminta Turun Tangan

Melihat tren ini, berbagai pihak mendorong pemerintah untuk mulai merancang kebijakan dan edukasi digital yang lebih intensif. 

Edukasi tentang literasi digital, manajemen waktu online, dan bahaya kecanduan internet menjadi hal yang mendesak.

Jika tidak ditangani dengan serius, bukan tidak mungkin generasi muda Indonesia akan tumbuh sebagai digital zombies—aktif secara online, tapi tumpul dalam interaksi sosial dan emosional.

Menjadi nomor satu bukan selalu membanggakan, apalagi jika menyangkut hal-hal yang berdampak negatif. Laporan ini menjadi pengingat penting bahwa di balik koneksi tanpa batas, ada tantangan besar yang harus disikapi dengan bijak. 

Apakah kamu juga termasuk yang tak bisa lepas dari dunia maya? Mungkin ini saatnya mengevaluasi kembali: online, tapi jangan sampai hilang arah.

Posting Komentar