Jokowi Ungkap Nama Kecilnya Mulyono, Diganti karena Sering Sakit-sakitan

Author
Published Mei 24, 2025
Jokowi Ungkap Nama Kecilnya Mulyono, Diganti karena Sering Sakit-sakitan
Jokowi Ungkap Nama Kecilnya Mulyono
Jokowi Ungkap Nama Kecilnya Mulyono

Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, mengungkapkan bahwa nama kecilnya adalah Mulyono. Pengakuan ini disampaikan saat ia menanggapi isu yang beredar mengenai nama masa kecilnya.

Jokowi menjelaskan bahwa nama Mulyono diberikan oleh orang tuanya saat ia lahir di Solo pada 21 Juni 1961. Namun, karena sering sakit-sakitan semasa kecil, orang tuanya memutuskan untuk mengganti namanya menjadi Joko Widodo. Penggantian nama ini dilakukan dengan harapan agar kesehatannya membaik.

"Karena sakit-sakitan itu pun diceritakan oleh orang tua. Bahwa dulu namanya Mulyono kemudian sakit-sakitan diganti menjadi Joko Widodo itu," ujar Jokowi di Solo pada Sabtu (24/5).

Jokowi menambahkan bahwa ia tidak mengetahui secara pasti kapan nama Joko Widodo mulai digunakan secara resmi, namun ia memperkirakan perubahan nama tersebut terjadi sebelum ia masuk Sekolah Dasar.

"Enggak tahu juga (pakai nama Joko Widodo mulai kapan). Tapi sebelum SD lah. Ya tanya orang tua saya (alasan mengubah nama anak)," ujarnya.

Isu mengenai nama masa kecil Jokowi mencuat setelah seorang kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dian Sandi, mengunggah ijazah Jokowi di media sosial dan menyebut nama Purwoko sebagai nama kecilnya. 

Menanggapi hal tersebut, Jokowi membantah pernah memiliki nama Purwoko dan menegaskan bahwa nama kecilnya adalah Mulyono.

Penggantian nama karena alasan kesehatan merupakan praktik yang cukup umum dalam budaya Jawa. Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, nama dianggap memiliki pengaruh terhadap nasib dan kesehatan seseorang. Oleh karena itu, jika seseorang sering mengalami kesialan atau sakit-sakitan, orang tua atau sesepuh keluarga dapat memutuskan untuk mengganti namanya dengan harapan membawa perubahan positif.

Dalam kasus Jokowi, perubahan nama dari Mulyono menjadi Joko Widodo dilakukan oleh orang tuanya dengan harapan agar ia tumbuh menjadi anak yang sehat dan sejahtera. Nama "Widodo" dalam bahasa Jawa berarti "sejahtera" atau "selamat", yang mencerminkan harapan orang tua terhadap masa depan anaknya.

Setelah pergantian nama, Jokowi tumbuh menjadi pribadi yang sehat dan aktif. Ia menempuh pendidikan di Solo dan kemudian melanjutkan studi di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Sebelum terjun ke dunia politik, Jokowi dikenal sebagai pengusaha mebel di Solo. 

Karier politiknya dimulai saat ia menjabat sebagai Wali Kota Solo, kemudian Gubernur DKI Jakarta, hingga akhirnya terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia pada tahun 2014.

Pengakuan Jokowi mengenai nama kecilnya ini sekaligus meluruskan berbagai spekulasi dan informasi yang beredar di masyarakat. Ia berharap masyarakat dapat memahami latar belakang perubahan namanya dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak berdasar.

Posting Komentar