HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Cara Membuat Script Konten TikTok dengan Konsep TKS + KvP + CTA (#PART 7)

Cara Membuat Script Konten TikTok dengan Konsep TKS + KvP + CTA
Cara Membuat Script Konten TikTok dengan Konsep TKS + KvP + CTA

TikTok bukan cuma platform hiburan—sekarang jadi ladang cuan para affiliator. Tapi sayangnya, masih banyak yang bikin konten “biasa aja” dan akhirnya tenggelam di lautan algoritma. 

Nah, salah satu formula paling jitu dan relate banget untuk menarik perhatian audiens adalah: TKS (Trigger Kebiasaan Salah) + KvP (Koreksi via Produk) + CTA (Call to Action).

Kalau kamu bisa eksekusi skrip konten dengan formula ini secara tepat, dijamin deh... konten kamu bukan cuma dapet views, tapi juga bisa konversi jadi cuan 💸. Yuk kita bahas tuntas, step by step!

1. TKS (Trigger Kebiasaan Salah)?

Trigger ini semacam pancingan awal yang bikin orang langsung mikir, “Eh, itu gue banget!”
Atau... “Lah, emang itu salah ya?!”

Tujuan utama dari trigger ini:

  • Membangkitkan rasa bersalah atau keingintahuan.
  • Mengajak audiens ngaca sama kebiasaan mereka yang ternyata nggak efektif, bahkan merugikan.

Contoh:

  •  “Masih ngecas HP semalaman?”
  •  “Pakai sabun muka tapi nggak ngerti tipe kulitmu?”
  •  “Masih nyetrika baju sambil berdiri miring?”

Kebiasaan-kebiasaan kayak gitu tuh super relate buat kebanyakan orang. Dan karena mereka ngerasa "disindir", mereka stay nonton videonya.

2. KvP (Koreksi via Produk): Solusi Halus Tapi Menggoda

Setelah trigger dilempar dan audiens ter-pancing, masukkan koreksi elegan lewat produk yang kamu afiliasikan. Di sini kamu harus cerdas mengedukasi sambil soft-selling.

Tips koreksi yang powerful:

  • Jangan menyalahkan, tapi kasih insight baru.
  • Gunakan bahasa yang friendly & relatable.
  • Tunjukkan bagaimana produk mengubah kebiasaan salah tadi jadi lebih baik.

Contoh lanjutan dari trigger tadi:

  • “HP kamu bisa cepet rusak kalau keseringan ngecas semalaman. Makanya gue pakai timer smart plug ini, tinggal colok – dia mati sendiri pas baterai penuh.”
    (affiliate smart plug)
  • “Tiap orang punya tipe kulit beda-beda, makanya sabun ini punya 3 varian: buat oily, normal, dan sensitive.”
    (affiliate skincare)
  • “Dulu gue juga sering pegal karena nyetrika sambil berdiri miring. Sekarang pakai dudukan ergonomis ini, nyetrika bisa santai dan cepet kelar.”
    (affiliate furniture atau alat rumah tangga)

Ingat: Audiens nggak suka hard selling. Tapi kalau kamu kasih solusi atas kebiasaan buruk mereka, produkmu akan terasa bermanfaat, bukan menjual.

3. CTA (Call To Action): Bikin Mereka Bergerak Sekarang Juga

Setelah audiens merasa relate dan melihat solusi, saatnya kamu dorong mereka untuk ambil aksi. Di sinilah CTA bekerja.

Ciri CTA yang efektif:

  • Tegas tapi nggak maksa.
  • Singkat dan jelas.
  • Bisa pakai unsur urgency, promo, atau kemudahan.

Contoh CTA:

  • “Link ada di bawah, cek sebelum kehabisan.”
  • “Scroll ke keranjang kuning, barangnya lagi diskon.”
  • “Nggak percaya? Coba cek review-nya di link bio!”
  • “Klik sekarang, lumayan loh cashback-nya!”

Kebanyakan orang menganggap ini sepele, pedahal ini penting banget untuk mengingatkan audiance kamu secara halus untuk melakukan aksi selanjutnya setelan menonton video kamu.

Ini ibaratnya "arahan' dari kamu untuk tindakan yang selanjutnya mereka lakukan. Nah, sebaiknya gunakan CTA sebagai dorongan terakhir yang membuat penonton merasa “sayang banget kalau nggak beli sekarang”.

Ini jangan sampai lupa untuk kamu masukkan dalam konten kamu ya!

4. Templete Skrip Utuh Untuk Konten

Niche: Elektronik | Produk: Timer Stop Kontak Otomatis

Masih suka ngecas HP semalaman? Dulu gue juga begitu—merasa praktis, tinggal colok sebelum tidur, bangun-bangun baterai penuh. Tapi ternyata, itu kebiasaan yang salah besar. Ngecas terlalu lama justru bikin umur baterai cepat rusak. Nggak cuma HP, alat elektronik lain pun bisa cepat soak kalau terus-terusan nyala semalaman tanpa pengawasan.

Sekarang gue udah ganti cara. Gue pakai timer stop kontak otomatis yang bisa matiin listrik sesuai waktu yang kita atur. Mau ngecas HP cuma 2 jam? Bisa. Mau nyalain diffuser 1 jam doang? Bisa juga. Praktis banget, dan yang paling penting: bikin alat elektronik jauh lebih awet. Nggak perlu lagi bangun tengah malam cuma buat cabut colokan!

Kalau kamu juga masih suka “asal colok”, ini waktunya berubah. Cek link keranjang kuning di pojok kiri bawah video ini, karena produk ini lagi diskon. Mumpung masih ada stok, buruan sebelum keburu kehabisan. HP awet, listrik hemat, tidur pun tenang!

Nah, jika narasi full tersebut saya pisa-pisahkan menjadi bagian-bagian sesuai dengan formulanya maka akan terlihat seperti berikut ini:

HOOK (Trigger kebiasaan salah):

Masih suka ngecas HP semalaman? Dulu gue juga begitu—merasa praktis, tinggal colok sebelum tidur, bangun-bangun baterai penuh. Tapi ternyata, itu kebiasaan yang salah besar. Ngecas terlalu lama justru bikin umur baterai cepat rusak. Nggak cuma HP, alat elektronik lain pun bisa cepat soak kalau terus-terusan nyala semalaman tanpa pengawasan.

 EDUKASI + PRODUK (Koreksi via Produk):

"Sekarang gue udah ganti cara. Gue pakai timer stop kontak otomatis yang bisa matiin listrik sesuai waktu yang kita atur. Mau ngecas HP cuma 2 jam? Bisa. Mau nyalain diffuser 1 jam doang? Bisa juga. Praktis banget, dan yang paling penting: bikin alat elektronik jauh lebih awet. Nggak perlu lagi bangun tengah malam cuma buat cabut colokan!"

CTA:

"Kalau kamu juga masih suka “asal colok”, ini waktunya berubah. Cek link keranjang kuning di pojok kiri bawah video ini, karena produk ini lagi diskon. Mumpung masih ada stok, buruan sebelum keburu kehabisan. HP awet, listrik hemat, tidur pun tenang!"

Kesimpulan

Konsep Trigger Kebiasaan Salah + Koreksi via Produk + CTA adalah senjata rahasia buat para affiliator di TikTok. 

Dengan pendekatan yang relate, mengedukasi, dan punya solusi jelas, kamu bukan cuma bikin konten yang rame view... tapi juga rame checkout.

Mulailah dengan satu skrip, coba, evaluasi, dan ulangi. Karena di dunia affiliate, yang paling konsisten yang bakal panen paling besar.

FAQ Singkat

Q: Apakah konsep ini cocok untuk semua niche?
A: Sangat cocok! Selama kamu bisa menemukan kebiasaan salah di niche kamu (skincare, rumah tangga, parenting, tech, dll), konsep ini bisa diadaptasi.

Q: Harus script panjang?
A: Nggak perlu! 15–30 detik udah cukup, asal pesannya padat dan jelas.

Q: Bisa pakai suara AI atau voiceover?
A: Boleh banget, tapi pastikan nadanya tetap natural dan tidak kaku.

Posting Komentar
Tutup Iklan