Bukan Jeroan, Ini Penyebab Utama Asam Urat Tinggi Menurut Studi Terbaru
![]() |
Penyebab Utama Asam Urat Tinggi |
Jakarta, Juli 2025 – Selama ini, jeroan dan makanan tinggi purin sering kali menjadi kambing hitam penyebab utama asam urat tinggi. Namun, studi terbaru berskala global justru membantah anggapan tersebut.
Penelitian yang melibatkan jutaan data genetik manusia mengungkap bahwa faktor genetiklah yang berperan paling besar dalam memicu penyakit asam urat.
Studi Genetik Ungkap Fakta Mengejutkan
Dalam studi terbaru yang dilansir dari Nature Communications, para peneliti menganalisis data genetik dari lebih dari 2,6 juta orang, termasuk 120 ribu pasien asam urat dari Eropa, Asia, Afrika, dan Amerika.
Hasilnya, ditemukan 377 wilayah DNA yang berkaitan langsung dengan asam urat tinggi—dengan 149 wilayah di antaranya adalah temuan baru.
Temuan ini mematahkan asumsi populer bahwa penyakit asam urat murni berasal dari pola makan yang buruk. Profesor Tony Merriman, epidemiolog dari University of Otago, Selandia Baru, menyatakan bahwa:
“Asam urat adalah penyakit kronis yang sangat dipengaruhi oleh faktor genetik, dan banyak penderita mengembangkan kondisi ini bukan karena kesalahan gaya hidup.”
Genetik vs Gaya Hidup: Mana Lebih Dominan?
Faktor genetik memengaruhi cara tubuh menyerap, mendistribusikan, dan membuang asam urat. Dalam beberapa kasus, tubuh penderita memiliki mutasi gen yang membuatnya tidak mampu membuang asam urat secara efisien.
Selain itu, gen juga memengaruhi sistem kekebalan dalam merespons penumpukan kristal asam urat di persendian.
Meskipun demikian, para peneliti menegaskan bahwa gaya hidup tetap menjadi faktor pendukung, terutama dalam memperparah atau mempercepat gejala.
Konsumsi alkohol, makanan tinggi purin, obesitas, dehidrasi, serta penggunaan obat-obatan seperti diuretik masih bisa memperburuk kondisi penderita asam urat.
Mitos yang Menyesatkan, Pasien Jadi Malu Berobat
Mitos bahwa penderita asam urat disebabkan oleh "doyan jeroan" dan "salah sendiri karena makannya sembarangan", ternyata membawa dampak negatif.
Banyak pasien menjadi malu atau menunda pengobatan karena merasa bersalah atau takut distigma.
Studi ini pun membuka mata bahwa stigma dan kesalahan informasi bisa menghambat proses penyembuhan dan perawatan yang tepat.
Arah Baru Pengobatan: Target Genetik dan Terapi Presisi
Dengan ditemukannya wilayah gen baru yang terkait dengan asam urat, dunia medis kini punya peluang untuk:
- Mengembangkan terapi berbasis genetik,
- Mengoptimalkan penggunaan obat-obatan lama berdasarkan profil genetik pasien,
- Melakukan skrining dini bagi mereka yang berisiko tinggi secara genetik.
Hal ini dapat membuka jalan bagi pengobatan presisi (precision medicine) yang lebih efektif, personal, dan tepat sasaran.
Kesimpulan
Makanan seperti jeroan memang bisa memperburuk kadar asam urat, tetapi bukanlah penyebab utama. Faktor genetik memiliki peran paling besar, dan penting bagi masyarakat untuk memahami ini agar tidak terjebak dalam mitos yang bisa merugikan.
Bagi penderita, jangan ragu berkonsultasi ke dokter.
Penanganan yang tepat, mulai dari obat hingga manajemen gaya hidup sehat, bisa membantu mengontrol asam urat dan mencegah komplikasi serius seperti batu ginjal atau kerusakan sendi.